BUDAYA MEMPENGARUHI SENDI KEHIDUPAN DASAR
(IRWANSYAH LUBIS, SE, SH, M.Si, M.Kn)
Menurut Pendapat Setyonegoro Budaya
terdiri dari nilai-nilai, pola-pola perilaku dan berbagai ide atau gagasan yang
dituturkan sepanjang sejarah, dan kemudian menjelma menjadi produk-produk
kegiatan manusia sebagai sumber daya kreativitas bagi berkembangnya lebih
lanjut kegiatan-kegiatan berikutnya.
Jadi ciri -ciri Budaya adalah:
Jadi ciri -ciri Budaya adalah:
1. - Memiliki keterkaitan
erat dengan manusia.
2. - Dapat dipelajari dan
dikuasai oleh individu.
3. - Merupakan suatu
ke-ekaan dan suatu kebhinekaan secara Bersama-sama (unity and diversity).
4. - Memiliki
symbol-simbol tertentu yang dikomunikasikan melalui berbagai jenis transmisi
simbolik.
5. - Mengarah kepada suatu
pembinaan integrative.
Koentjaraningrat, seperti dikutip
Dharmono mengatakan bahwa Kebudayaan adalah keseluruhan sistem dan
gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka Kehidupan bermasyarakat,
yang dijadikan milik diri sendiri dengan belajar.
Budaya berasal dari Bahasa Sansekerta.
Buddhaya yang berasal dari kata dasar Bud yang berarti Budi dalam Bahasa
Indonesia. Menurut Andreas Eppink Kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian,
nilai religious, serta segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi
ciri khas suatu masyarakat. Budaya merupakan semua aspek ungkapan ekspresif
insan manusia yang diwujudkan pada alam sekitarnya, baik secara fisik maupun
mental.
Menurut Dharmono budaya tercipta
sebagai upaya manusia untuk beradaptasi terhadap masalah-masalah yang timbul
dari lingkungan hidupnya. Bahwa lingkungan sosiobudaya dapat sangat berpengaruh
dalam memberikan corak dan menentukan tingkah laku manusia.
Sebagai sesuatu yang dipelajari dan
dekat dengan kehidupan manusia, budaya juga mempunyai pengaruh pada pembentukan
kepribadian seseorang. Budaya banyak mempengaruhi sendi dasar kehidupan manusia
dan menentukan gambaran utama pengalaman masa kanak-kanak yang sangat
mempengaruhi bentuk kepribadian dewasa anggota-anggota masyarakat. Budaya juga
akan membentuk kepribadian umum, yaitu ciri watak yang dimiliki sebagian besar
warga masyarakat.
Kultur bisa memunculkan rasa persaingan antara individu di masyarakat. Setiap
individu terbentuk untuk kompetisi. Hal ini bisa memunculkan suasana permusuhan
dalam hubungan antar manusia yang bukan sekedar suatu fenomena manusia secara
umum namun merupakan respon terhadap stimulus yang merupakan kondisi kultural.
Dalam lingkungan yang kompetitif, dimana kegagalan
akan menyebabkan kehilangan kebanggaan, dan memunculkan perasaan frustasi dan
mengurangi self esteem.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas partisipasi dalam pelestarian adat-istiadat