Senin, 22 Februari 2010

TARIAN ADAT TOR-TOR MANDAILING

Dalam upacara-upacara adat di Mandailing, dimana uning-uning dibunyikan (margondang), selalu dilengkapi acara manortor.
Dalam pelaksanaannya pelaku Tor-Tor terdiri dari 2 (dua) kelompok yaitu: Kelompok Manortor yang berbaris di depan, (yaitu: kelompok barisan Manortor adalah  barisan yang dihormati oleh barisan mangayapi seperti Mora dan Raja-Raja Adat) dan kelompok Pengayapi yang berbaris dibelakang.
Pelaksanaan Tor Tor berdasarkan taraf atau kedudukan seseorang yang Manortor, yaitu :
·         Tor Tor Suhut, Kahanggi Suhut, Mora dan Anak Boru.
·         Tor-Tor Raja-Raja.
·         Tor-Tor Raja Panusunan.
·         Tor-Tor Naposo Bulung
·         Tor-Tor Sibaso.
Sudah tidak pernah lagi dilaksanakan karena tor-tor ini yang manortor harus manyarama atau kesurupan sehingga dinilai bertentangan dengan ajaran agama Islam).
 
Sumber Referensi:
1.  H. Mohamad Said, Soetan Koemala Boelan (Flora), Raja, Pemimpin Rakyat, Wartawan, Penentang
2.   Nasution, H. Pandapotan, SH, Adat Budaya Mandailing Dalam Tantangan Zaman, Penerbit Forkala Prov. Sumatera Utara, 2005






Pada horja siriaon (upacara adat perkawinan) dan horja siluluton (upacara adat kematian juga disebut mambulungi), selain gordang sambilan, biasanya gondang boru juga dimainkan untuk mengiringi tortor (tarian adat). Dalam upacara adat ini, pihak-pihak yang menarikan tarian adat tortor antara lain adalah kelompok kekerabatan mora, kahanggi (suhut) dan anak boru. Karena itulah tortor yang ditarikan oleh kelompok-keleompok kekerabatan itu dinamakan tortor mora, tortor suhut dan tortor anak boru. Selain itu, dalam setiap horja biasanya kalangan raja-raja juga menarikan tarian adat tortor, sehingga tortor tersebut dinamakan tortor raja raja, dan tortor yang ditarikan oleh kalangan muda-mudi disebut tortor na poso na uli bulung.
Sehari sebelum pelaksanaan acara adat siriaon atau upacara perkawinan adat dilakukan, maka dipanaeklah gondang  dan dipaluhlah gordang sambilan dan gondang tunggu-tunggu dua serta dibukalah gelanggang panortoran. Dimana gelanggang panortoran dibuka dan dimulai dengan tor-tor Suhut, Kahanggi Suhut, Anak Boru dan pada acara pabuat boru mora juga dapat manortor. Dalam acara panaek gondang yang dilaksanakan satu hari sebelum mata ni horja itu, yang hadir cukup Raja Pamusuk, Namora dan Natoras, Kahanggi, Anak Boru dan Mora apabila pabuat boru.
Yang manortor pada acara mata ni horja adalah:
  1.  Suhut.
  2.  RajaRaja Mandailing Godang.
  3.  Raja – Raja Mandailing Julu.
  4.  Raja – Raja Desa Na Walu.
  5. Raja Panusunan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas partisipasi dalam pelestarian adat-istiadat